Sabtu, 31 Oktober 2015

Decition Support System

DECITION SUPPORT SYSTEM PT COCA COLA AMATIL INDONESIA  



Ayusta Mardiana ( 11130037 ) 




 STIE BANK BPD JATENG
2015



DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang 1
I.2 Rumusan Masalah 2
I.3.Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Decision Support System (DSS) 3
B. Efektivitas Keputusan 6
C. Dukungan DSS dalam Bidang Pemasaran 8
D. Profil PT COCA COLA AMATIL INDONESIA ( CCAI ) 11
E. Penerapan DSS Dalam Perusahaan 12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran 15
BAB IV DAFTAR PUSTAKA 16  


KATA PENGANTAR

Makalah Sistem Informasi Managemen Perusahaan ini yang berisi IV Bab dan dirancang untuk menambah wawasan para pembaca dan menyelesaikan tugas Sistem Informasi Managemen mengenai sub materi decition support system dalam sistem managemen. Banyak pihak telah memberikan berkontribusi yang berharga di Sistem Informasi Managemen dalam penganbilan keputusan dengan Decision Support System dan kami dengan gembira ingin mengucapkan terima kasih. Kami ingin berterima kasih pada bantuan dan dorongan yang kami peroleh dari Allah SWT yang telah memberikan sepenuhnya hidayah untuk kami, orang tua yang selalu berada disisi kami, dosen pengampu Bapak Setia Lutfi sabar membimbing agar ilmu yang diberi dapat tersalurkan dengan benar dan sesuai ajaran yang semestinya, dan teman teman yang selalu mendukung agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar, yang tanpa mereka sadari, ikut berpartisipasi dalam makalah ini. Dan dengan selesainya makalah ini kami berharap dapat menambahkan wawasan pengetahuan bagi pembaca dan dapat menambah referensi bagi mahasiswa/mahasiswi. Dengan semakin banyaknya pengetahuan di dunia yang kita dapat semoga menjadi teleransi dan semangat belajar yang tinggi. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan



AYUSTA MARDIANA



BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
     Upaya perusahaan untuk bertahan hidup dan berkembang dalam lingkungan bisnis global sangat tergantung pada kompetensi perusahaan dalam memanfaatkan segala potensi yang terkandung dalam teknologi informasi untuk menerobos berbagai hambatan dan mengubah potensi tersebut menjadi peningkatan kecepatan, fleksibilitas, integrasi, dan inovasi berkelanjutan. Penerobosan berbagai hambatan memerlukan pemampu (enabler) yang andal. Salah satu pemampu utama adalah teknologi informasi. Teknologi informasi itu sendiri terdiri dari tiga komponen, yaitu telekomunikasi, perlengkapan kantor elektronik, serta komputer. Teknologi informasi mampu memperpendek waktu respon ke customer, sehingga membuat perusahaan mampu meningkatkan customer value dan cycle effectiveness. Fasilitas teknologi informasi memungkinkan perusahaan dalam menerobos hambatan biaya melalui peningkatan produktivitas dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan sehingga tercapai peningkatan cost effectiveness. Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini DSS menjadi strategis karena dimanfaatkan tidak hanya untuk operasional perusahaan tetapi juga untuk memenangkan persaingan.
     Aplikasi DSS mampu membantu manajemen dalam proses pembuatan keputusan ekonomi. Saat ini ada berjuta informasi yang secara rutin dikumpulkan, disimpan, dan dianalisis oleh pelaku bisnis. Jutaan informasi ini lebih dikenal dengan “big data”, termasuk data yang terkumpul dari informasi kartu kredit, kartu debit, penelusuran internet, media sosial, dan informasi yang didapatkan dari aplikasi smartphone atau perangkat pribadi lain yang tersambung ke internet. Big data banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan global (terutama perusahaan seperti Amazon) untuk tujuan riset pasar, seperti mengetahui perilaku konsumen. Alasannya sederhana, keputusan yang diambil berdasarkan data yang komprehensif akan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang lebih baik dan akurat. Penggunaan big data memungkinkan manajemen mengambil keputusan tidak hanya berdasarkan insting saja, namun juga melalui thought process yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan big data ini terbukti meningkatkan kinerja perusahaan, seperti yang dimuat dalam artikel berjudul Big Data: The Management Revolution.
     Hasil penelitian ini yang bekerja sama dengan McKinsey menunjukkan bahwa dari 330 perusahaan publik di Amerika, ada satu kesimpulan yang konsisten. Mereka menyimpulkan bahwa semakin banyak perusahaan mengandalkan keputusannya kepada big data yang diolah (data driven), semakin baik keputusan yang mereka ambil (Andrew McAfee, 2012). Tidak heran saat ini semakin banyak perusahaan yang menggunakan sistem yang membantu pengambilan keputusan dengan cara mengolah data yang ada atau biasa disebut Decision Support System (DSS). Salah satu perusahaan di Indonesia yang memanfaatkan DSS untuk membantu dalam penentuan strategi pemasaran adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI).


B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian decision Support System ?
2. Sejauh mana dukungan DSS dalam bidang pemasaran pada PT COCA COLA AMATIL INDONESIA ?
3. Bagaimanakah langkah DSS yang dapat di terapkan dalam perusahaan ? 4. Seberapa penting peran sistem informasi dalam dunia pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
     Tujuan penulisan makalah mengenai pemanfaatan DSS berupa MMSS guna mendukung strategi pemasaran CCAI selama tahun 2014 ke depan, yaitu:
1. Memperluas portofolio merek untuk memenuhi kebutuhan “kelas menengah” Indonesia yang semakin meningkat.
2. Mengembangkan minuman dengan kemasan yang lebih kecil dan ekonomis untuk meningkatkan konsumsi minum per kapita penduduk berpendapatan menengah kebawah (kelompok C dan D).
3. Meningkatkan kapasitas produksi, jumlah kulkas minuman, dan kemampuan tenaga penjual dan pemasar untuk memenuhi permintaan minuman non-alkohol. Makalah ini akan mengulas bagaimana keberhasilan CCAI menggunakan MMSS dalam mengidentifikasi potensi pasar dengan menggunakan data yang didapat dari berbagai sumber, analisis, dan proses pengambilan keputusan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. DECITION SUPPORT SYSTEM ( SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN )
     Teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesatnya, baik dari segi hardware maupun software. Perkembangan hardware dan software yang pesat mengakibatkan komputer menjadi sangat fleksibel dan mudah digunakan (user friendly) di berbagai bidang dengan biaya yang semakin efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Komputer mampu menangani berbagai jenis kegiatan dalam volume besar. Sistem komputer memiliki kemampuan untuk memproses yang meliputi penyaringan, peringkasan, penggolongan, dan manipulasi data menjadi bentuk yang berguna untuk proses pengambilan keputusan.Salah satu penggunaan komputer tersebut adalah membantu manajemen dalam membuat keputusan. Hal ini telah melahirkan suatu sistem pendukung keputusan yaitu suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur dengan memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai. Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) ini diperkenalkan oleh Michael S. Scott Morton, G. Anthony Bory dan Peter G. W. Keen dari Massachussests Institute of Technology pada tahun 1980-an. Beberapa definsi DSS berdasarkan beberapa literatur disajikan sebagai berikut. 
     Decision Support System ( DSS ) adalah sistem pendukung keputusan yang berbasis perangkat lunak interaktif dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya. (Jogiyanto, 2003) Suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.
     (Marimin, 2004) Sistem yang berfungsi melakukan transformasi data dan informasi menjadi alternatif keputusan serta prioritasnya.
     (Lilien et al., 2004) Seperangkat aplikasi untuk analisis model dalam mentransformasi data bisnis menjadi menjadi angka dan laporan berupa grafik untuk mendukung user dalam membuat keputusan terkait bisnis menjadi lebih mudah dan efektif. DSS digunakan oleh para manajer sebagai alat bantu untuk membuat keputusan, bukan sebagai pengganti manajer sehingga keputusan apapun tetap berada di tangan manajer. Kata “alat bantu” disini dapat dijabarkan menjadi keterbantuan manajer dalam mengumpulkan dan menganalisis data, kebiasaan, kejadian, serta rekap kegiatan perusahaan pada masa lalu. Dengan terkumpulnya data ini tentu manajer akan lebih dimudahkan dalam mengambil suatu keputusan baik yang semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
    Secara umum, DSS adalah sebuah sistem yang memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Secara khusus, DSS adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. Dalam DSS digunakan suatu model sebagai dasar pengembangan alternatif yang berkaitan dengan sifat permasalahan yaitu semi terstruktur atau bahkan tidak terstuktur dan pemanfaatan komputer sebagai motor penggeraknya (computer based systems).
    DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir, maka DSS membutuhkan penggunaan model-model. DSS diarahkan pada penyediaan data riil, spesifik, dan informasi yang tidak rutin sesuai dengan permintaan manajemen. DSS dapat digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. Seperti halnya sistem informasi pada umumnya, DSS juga mempunyai komponen lain yaitu komponen teknologi dan kontrol.
     Komponen teknologi terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak spesifik yang digunakan oleh DSS misalnya adalah spreadsheet, database management system, dan query language. DSS juga dapat digunakan sebagai model alokasi sumber daya yang ada relatif sederhana dan rekomendasi spesifik yang canggih. Jogiyanto (2003) dan Marimin (2004) menyebutkan ada tiga komponen utama dari DSS, antara lain:
1. Manajemen data, yaitu komponen basis data yang terdiri dari semua basis data yang dapat diakses termasuk di dalamnya adalah database yang terkait dengan sistem melalui pengolahan menggunakan perangkat lunak yang disebut sistem manajemen basis data.
2. Manajemen model, yaitu komponen atau paket perangkat lunak yang mengubah data menjadi informasi yang relevan. Model-model yang banyak digunakan dalam DSS adalah model matematika optimasi (seperti linear programming dan dynamic programming), model finansial, statistika, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang menyediakan kemampuan sistem analisis.
3. Subsistem dialog, yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai sistem yang menghubungkan pengguna dengan perintah-perintah dalam DSS.
     Komponen ini di dalam sistem informasi merupakan komponen input dan komponen output. Hal ini diperjelas oleh Turban (1999) yang menyatakan bahwa komponen DSS dapat dibangun dari subsistem berikut ini.
1. Subsistem Manajemen Data (Data Management Subsystem), meliputi basis data-basis data yang berisi data yang relevan dengan keadaan dan dikelola software yang disebut DBMS (Database Management System). 2. Subsistem Manajemen Model (Model Management Subsystem), berupa sebuah paket software yang berisi model-model finansial, statistik, management science, atau model kuantitatif yang menyediakan kemampuan analisis dan software management yang sesuai.
3. Subsistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Subsystem), merupakan subsistem (optional) yang dapat mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri (independent).
4. Subsistem Antarmuka Pengguna (User Interface Subsystem), adalah subsistem yang dapat dipakai oleh user untuk berkomunikasi dan memberi perintah (menyediakan user interface).
5. Pengguna (user), termasuk didalamnya adalah pengguna, manajer, dan pengambil keputusan.
     Tujuan utama dari DSS bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik. Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dari DSS yaitu:
1. Struktur Masalah Untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah yang tidak terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara itu, DSS dikembangkan khususnya untuk menyelesaikan masalah yang semi terstruktur
2. Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerjasama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.


B. EFEKTIVITAS KEPUTUSAN
     Perkembangan Aplikasi DSS Sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan atau seperangkat komponen yang berhubungan dan mendukung fungsi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu, sistem informasi yang baik juga dapat membantu dalam hal analisis dan visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru. Pemanfaatan atau peranan sistem informasi dapat berbeda-beda dalam tiap perusahaan sesuai fungsinya. Suatu perusahaan dapat memandang bahwa sistem informasi yang ada hanya sebatas merupakan alat bantu untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, akan tetapi dapat juga merupakan sesuatu yang berfungsi sangat strategis, dalam artian dapat secara signifikan memberikan kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa yang diberikan perusahaan. Terdapat beberapa pandangan manajemen akan sistem informasi yang ada di perusahaan sesuai fungsinya. Pertama, adalah sesuatu hal yang sudah sangat terbiasa dalam perusahaan untuk meningkatkan efisiensi proses kerja atau aktivitas operasional, terutama untuk urusan administrasi serta dokumentasi, sehingga mendorong untuk melakukan investasi pembelian komputer untuk dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dalam pengelolaan perusahaan.  
    Sistem informasi di perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai strategis apabila sistem tersebut dapat menunjang keberhasilan meningkatkan pendapatan. Apabila suatu sistem tersebut tidak berpengaruh terhadap penciptaan produk yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat sesuai dengan konsep produk dalam competitive advantage cheaper, better, dan faster, maka hal tersebut tidak perlu diterapkan. Management Support System (MSS) pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif bagi para manajer dan profesional bisnis. Karena tugas ini cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan Sistem Pendukung Manajemen atau Management Support System. Sistem Pendukung Manajemen salah satu jenisnya yaitu Sistem Pendukung          Keputusan (Decision Support Systems-DSS) merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. Selain jenis sistem informasi di atas, menurut O’Brien (2009) juga terdapat beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem Pakar Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi para pemakai.
    Contoh: penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis. 2. Sistem Manajemen Pengetahuan Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. Contoh: akses intranet ke praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan sistem pemecah masalah pelanggan. 3. Sistem Informasi Strategis Sistem yang mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh: perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan system web e-commerce. 4. Sistem Bisnis Fungsional Sistem yang mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.


C. DUKUNGAN DSS DALAM BIDANG PEMASARAN
     Penggunaan DSS dimaksudkan untuk membantu manajer tingkat tinggi dan menengah dalam mengambil keputusan yang bukan merupakan operasi rutin. DSS mampu melakukan penyerapan informasi dari basis data, rekonfigurasi data, kalkulasi, analisis statistik, optimasi, analisis statistik nonprobabilistik (what if analysis), dan why analysis yang dilakukan melalui program Artificial Intelegent. Oleh karena itu, penggunaan DSS ini dengan tepat akan meningkatkan efektivitas keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi dari proses pembuatan keputusan tersebut.    
    Jadi, DSS akan dapat menciptakan suatu dimensi dukungan bagi pengambilan suatu keputusan baik yang bersifat taktik maupun strategik. Dukungan informasi kepada manajer diberikan melalui pengumpulan data dan penerbitan laporan. Dari sisi input, data non rutin dan transaksional sebagian besar diperoleh dari sumber-sumber luar. Di sisi output, laporan khusus dan laporan rutin dapat disediakan tepat pada waktunya. Jadi, seorang manajer atau decision maker lainnya yang menggunakan DSS akan memperoleh laporan dari sistem laporan yang relevan, seperti contohnya laporan profitabilitas. Namun mereka juga dapat meminta laporan khusus dari DSS ini melalui terminal atau microcomputer. Selanjutnya seorang manajer yang menggunakan DSS dapat menggunakan model-model untuk eksperimen secara interaktif dengan data yang relevan, misalnya dengan mengubah nilai dari faktor-faktor tertentu dan mengamati hasil-hasilnya. DSS memungkinkan manajer untuk memperoleh berbagai perspektif mengenai situasi masalah rumit dan melaksanakan interaksi dari faktor-faktor yang signifikan.
    Seorang manajer dengan demikian dapat menemukan dan mengevaluasi dengan cara yang lebih baik terhadap pilihan keputusan alternatif DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai. Komputer saat ini merupakan salah satu business partner yang paling dekat dengan fungsi marketing dan menjadi bagian integral fungsi tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah melakukan puluhan miliar dolar dalam menerapkan sistem software manajemen hubungan pelanggan, seperti untuk memfasilitasi keputusan terkait sumber daya di bidang pemasaran. Apabila pengambilan keputusan tersebut tidak dilakukan secara hati-hati, maka sistem pengambilan keputusan individu dan organisasi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Situasi ini menyebabkan banyaknya peluang untuk penelitian mengenai kegunaan DSS di suatu perusahaan. Fungsi marketing biasanya mempunyai beberapa database dan program yang memonitor fungsi penjualan. Sistem tersebut bisa dibangun sendiri ataupun dibeli dari pihak ketiga. Penyedia informasi pasar seperti AC Nielsen, IRI dan GfK yang mempunyai program tersendiri juga biasanya dilibatkan, terutama dalam riset pasar. Ada beberapa studi tentang dampak dan efektifitas pemasaran dengan DSS, dimana DSS dirancang untuk alokasi sumber daya yang dimiliki terutama fokus pada eksplorasi penggunaannya apakah DSS meningkatkan kinerja pengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan biasanya didasarkan pada hasil variabel seperti penjualan, profit, pangsa pasar yang dihitung dari model. Beberapa penelitian telah menguji bagaimana pengaruh DSS dalam pengambilan keputusan. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh Lilien et al., menunjukkan bahwa dua model yang dirancang dengan baik untuk alokasi sumber daya pemasaran dengan hasil secara obyektif meningkat (Lilien et al., 2004).
    Suatu studi oleh Vlahos et al. (2004) yang mengamati penggunaan teknologi informasi oleh para manajer di Jerman mendapatkan kenyataan bahwa mereka menggunakan waktunya kurang lebih 25% atau 10,3 jam per minggu bergelut dengan teknologi informasi. Angka ini konsisten dengan waktu yang digunakan oleh kolega mereka di negara lain seperti di Amerika Serikat (yaitu sekitar 28% atau 11,1 jam per minggu). Fungsi marketing sendiri menghabiskan kurang lebih 8,6 jam per minggu, lebih sedikit dibandingkan dengan rata-rata penggunaan diatas, namun juga menunjukkan bahwa teknologi informasi menjadi elemen penting dalam fungsi marketing.Berdasarkan jurnal yang dibuat oleh Julander (2002) menyatakan bahwa basket analysis digunakan untuk mengevaluasi perubahan dalam preferensi pembeli sebagai akibat dari ekonomi yang berubah. Basket analysis juga dapat menunjukkan persentase pembelian dengan kelompok produk, pangsa pasar berdasarkan jumlah pembeli, rata-rata pembelian per belanjaan dan sejauh mana pembeli membeli produk secara bersamaan dengan produk lain.


D. PROFIL PT COCA COLA AMATIL INDONESIA (CCAI)
     PT PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu produsen minuman ringan terkemuka di Indonesia. CCAI merupakan bagian dari Coca Cola Amatil Ltd yang juga membawahi Papua Nugini selain Indonesia sendiri. CCAI adalah produsen dan distributor sekaligus pemasar dan penjual produk Coca Cola melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. CCAI memastikan bahwa produk Coca Cola selalu tersedia di mana saja dan kapan saja. Produk lini CCAI terbagi menjadi beberapa kategori seperti juice, beverages, water, vitamin water, isotonik, tea, dan dairy milk. Produk yang ditawarkan CCAI selain Coca Cola, Fanta, dan Sprite adalah Frestea, Minute Maid, Aquarius, Powerade, Ades, dan Schweppes, termasuk restoran cepat saji A&W. sumber: website PT Coca Cola Amatil Indonesia (http://coca-colaamatil.co.id/)
    Saluran penjualan yang digunakan oleh CCAI adalah melalui foodstores (supermarket dan mini market di seluruh Indonesia), general trader (outlet tradisional), dan melalui distributor tidak langsung berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta bekerja sama dengan berbagai hotel, restoran, dan kafe ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. Sebagai bagian dari fungsi pemasaran, CCAI juga memiliki program untuk mendukung penjualan dan promosi produk sekaligus untuk memelihara kepuasan dan loyalitas konsumen. Strategi pemasaran Coca Cola mempunyai ciri khas tersendiri yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun iklan di berbagai media. CCAI berkontribusi sekitar 21% dari pendapatan Coca Cola Amatil Ltd. Selama tahun 2013, CCAI berhasil meningkatkan volume penjualannya sebesar 10%. Hal ini dinilai cukup baik ditengah persaingan minuman non-alkohol yang cukup ketat dan adanya perubahan preferensi atas minuman non-soda. Pencapaian ini berkat penetrasi pasar minuman yang relatif baru dan berhasil seperti Minute Maid dan Powerade serta kenaikan penjualan Ades yang cukup signifikan dengan dukungan riset pasar berbasis data yang dilakukan oleh CCAI. Salah satu strategi CCAI di tahun 2014 ini adalah melakukan penetrasi pasar terutama untuk produk sparkling yang mana pangsa pasar untuk produk ini sudah mulai tergerus oleh kompetitor. Data tahun 2014 menunjukkan pangsa pasar seluruh produk kategori CCAI terhadap produk kompetitior untuk segment foodstore dan modern trade dengan produk sparkling masih memperoleh pangsa pasar terbesar yaitu 91%. Namun apabila melihat pangsa pasar produk sparkling secara keseluruhan, CCAI hanya memperoleh 64,5% setelah mengalami penurunan pada tahun 2013 hingga mencapai nilai 50%. Hal ini yang memicu manajemen untuk melakukan aksi reaktif dengan melakukan penetrasi pasar menggunakan strategi pemasaran yang efektif sehingga dapat menaikkan pangsa pasar terutama produk sparkling karena produk tersebut merupakan salah satu kontributor paling besar terhadap keuntungan perusahaan. Penetrasi pasar yang efektif harus didukung dengan kemampuan analisis perilaku konsumen sehingga target pertumbuhan penjualan sebesar 15% dan peningkatan pangsa pasar untuk produk sparkling sebesar 80% pada tahun 2014 dapat dicapai.


E. PENERAPAN DSS DI PERUSAHAAN
    Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. Penggunaan data mining ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung di dalam transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan perusahaan dapat meningkat dan di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih kompetitif. Saat ini CCAI memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui data historikal transaksi pelanggan selama dua tahun. Kriteria atau parameter-parameter yang digunakan dalam membantu pengambilan keputusan digambarkan seperti model berikut:    



    Berdasarkan model yang terdapat pada Gambar 3 datas, CCAI menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah, penetrasi pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk CCAI, market share produk CCAI dibandingkan dengan produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai penjualan ritel setiap bulan untuk peningkatan penjualannya. Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series) dengan periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan yang didapatkan melalui kerjasama antara CCAI dengan masing-masing outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah pihak. Untuk saat ini CCAI telah bekerjasama dengan outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan Indomart. Melalui proses training didapatkan akurasi data mendekati 98% sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung strategi pemasaran. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan untuk mendukung strategi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan perusahaan mampu mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya perusahaan mampu membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segmen pasar yang sesuai sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing dengan kompetitor. Dengan informasi tambahan yang akan dikumpulkan seperti salah satunya demografi pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga memberikan rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manajemen CCAI dengan tetap memperhatikan rekomendasi yang diberikan DSS sehingga tercipta strategi pemasaran yang efektif dan efisien.



BAB III 
KESIMPULAN DAN SARAN 


A. KESIMPULAN
     Peranan DSS sangat penting dalam beberapa dekade ini terutama untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kebijakan dan strategi perusahaan dalam hal persaingan usaha. Perusahaan yang menguasai informasi hampir dapat dipastikan akan memenangkan persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar. PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) dalam hal ini menggunakan aplikasi DSS untuk menganalisis perilaku konsumen dengan menggunakan metode Market Basket Analysis. Pemanfaatan DSS ini diharapkan dapat membantu CCAI dalam mencapai atau melebihi target perusahaan, melakukan promosi yang efektif, dan optimalisasi tata letak kulkas (Cold Drink Equipment). Namun keberhasilan DSS ini tidak akan bisa terwujud apabila data dan informasi yang dibutuhkan oleh sistem tidak tersedia karena kurangnya koordinasi dengan outlet yang ada.
B. SARAN
     Perusahaan sebaiknya lebih aktif dalam mendorong beberapa terobosan baru khususnya dalam pemanfaataan DSS dalam menunjang pengambilan keputusan seperti melakukan pengembangan DSS di bidang optimaslisasi value chain, optimasi trafik dan distribusi, optimaslisasi cost, dan lain sebagainya. Harapannya perusahaan akan dapat lebih kompetitif dan memiliki daya saing didalam memperebutkan pasar minuman siap saji (ready to drink).



DAFTAR PUSTAKA

http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/11/24/pemanfaatan-decision-support-system-dss-sebagai-market-basket-analysis-studi-kasus-pada-pt-coca-cola-amatil-indonesia/ https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/



Ppt dapat dilihat DISINI

Jumat, 16 Oktober 2015

Peranan SIM Dalam Perusahaan

PERAN SISTEM INFORMASI MANAGEMEN DALAM PERUSAHAAN

PERANAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT PT GOJEK INDONESIA











Nama Ayusta Mardiana 11130037 Nama Pengampu Septia Lutfi, S. Kom, M. Kom STIE BANK BPD JATENG 2016  

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii BAB I A. LATAR BELAKANG 1 B. RUMUSAN MASALAH 2 C. TUJUAN 2 BAB II A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 3 B. PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM BISNIS 3 C. INTERNET WORKING 4 D. E-COMMERCE 5 E. PROFIL PERUSAHAAN PT. Gojek Indonesia (Go-jek) 6 BAB III KESIMPULAN 10  

 KATA PENGANTAR
Makalah Sistem Informasi Managemen Perusahaan ini yang berisi III Bab dan dirancang untuk menambah wawasan para pembaca dan menyelesaikan tugas Sistem Informasi Managemen. Banyak pihak telah memberikan berkontribusi yang berharga di Sistem Informasi Managemen dalam Perusahaan dan kami dengan gembira ingin mengucapkan terima kasih. Kami ingin berterima kasih pada bantuan dan dorongan yang kami peroleh dari Allah SWT yang telah memberikan sepenuhnya hidayah untuk kami, orang tua yang selalu berada disisi kami, dosen pengampu Bapak Septia Lutfi, S. Kom, M. Kom sabar membimbing agar ilmu yang diberi dapat tersalurkan dengan benar dan sesuai ajaran yang semestinya, dan teman teman yang selalu mendukung agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar, yang tanpa mereka sadari, ikut berpartisipasi dalam makalah ini. Dan dengan selesainya makalah ini kami berharap dapat menambahkan wawasan pengetahuan bagi pembaca dan dapat menambah referensi bagi mahasiswa/mahasiswi. Dengan semakin banyaknya pengetahuan di dunia yang kita dapat semoga menjadi teleransi dan semangat belajar yang tinggi. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
AYUSTA MARDIANA

BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG
Penggunaan teknologi informasi yang saat ini terus berkembang ternyata banyak memberikan timbal balik yang positif. Seperti banyaknya peluang bisnis baru yang tercipta khususnya pemanfaatan pada internet. Perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan kegiatan jual-beli melalui jaringan komputer, baik dengan menggunakan internet, ekstranet atau pun intranet. Dalam perkembangannya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pengelolaan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah bisnis, seperti biaya produksi, layanan, atau suatu strategi bisnis. SIM dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Upaya perusahaan dalam menghasilkan informasi yang handal harus dilakukan dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola informasi berbasis komputer secara menyeluruh dan terkoordinasi yang mampu mentransformasikan data menjadi informasi lewat serangkaian cara yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Peran manajemen menjadi sangat penting dalam menghasilkan informasi, terkait pemetaan kebutuhan informasi, penentuan jenis dan kualifikasi informasi, dan penggunaan informasi tersebut yang didasarkan kepada “core business” dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, Sistem Informasi Manajemen memiliki cakupan lebih luas dari teknologi informasi yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yaitu melalui electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce. Meskipun pengguna internet di Indonesia telah mencapai 31 juta orang dan 159 juta orang lainnya adalah pengguna internet berbasis nirkabel, namun penyedia layanan E-Commerce di Indonesia baru mencapai 3%. Keberadaan E- Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun kedua pihak yang terlibat terpisah dalam jarak yang sangat jauh. Pada bisnis jasa transportasi darat khususnya ojek di Indonesia, Go-jek adalah perusahaan jasa pertama dengan layanan berbasis mobile dalam operasionalnya. Walaupun saat ini masih diperdebatkan mengenai sah tidaknya Go-jek sebagai moda transportasi resmi karena ojek tidak termasuk moda transportasi darat pada UU no.22 tahun 2009, namun tidak mempengaruhi konsumen untuk berhenti menggunakanya, bahkan beberapa aparat pemerintah memberikan apresiasi mengenai peluang bisnis kreatif ini. Go-jek sebagai perusahaan jasa yang bergerak dibidang transportasi darat telah memanfaatkan sarana E-Commerce di dalam memasarkan jasa yang dihasilkan perusahaannnya.Sarana E-Commerce tersebut digunakan perusahaan guna mendukung strategi yang diterapkan Go-jek guna memenangkan kompetisi di bidang usaha yang saat ini dilakukan oleh perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah peran Sistem Informasi Manajemen dalam bisnis? 2. Bagaimanakah implementasi Sistem Informasi Manajemen pada PT. Gojek Indonesia ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui menganalisis peran Sistem Informasi Manajemen dalam bisnis. 2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Sistem Informasi Manajemen pada bisnis PT. Gojek Indonesia

BAB II PEMBAHASAN A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen (Wikipedia, 2010). Tujuan SIM, yaitu: a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu : a. Mendukung proses bisnis dan operasional. b. Mendukung pengambilan keputusan. c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif.
B. PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM BISNIS
Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu: 1. Mendukung Operasi Bisnis, 2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial, 3. Mendukung Keunggulan Strategis. Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi, yaitu : 1. Peranan Proses Bisnis Dan Operasional. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien. a) Transaction Processing Systems (TPS) TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. b) Process Control Systems (PCS) Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan assembly lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.c) Office Automation Systems (OAS) OAS mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik. Electronic mail, teleconferencing, dan lain-lain. 2. Peranan Pengambilan Keputusan Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu: a) Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting systems ( sistem pelaporan informasi), b) Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan), c) Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems ( sistem informasi eksekutif), d) Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information systems (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya), e) Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users ditetapkan oleh end user computing systems, f) Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information systems, g) Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information systems. Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang. Cross-functional sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi. 3. Peranan Persaingan Keuntungan Strategis Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa : a. Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, b. Ancaman dari perusahaan baru, c. Ancaman dari produk pengganti, d. Kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan e. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah: a. Cost leadership. Keunggulan biaya-menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah, b. Product differentiation. Perbedaan produk-mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing, c. Innovation-menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
C. INTERNET WORKING
1. Intranet Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun internet, yakni Protocol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), client dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet” atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Intranet).
2. Ekstranet Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain. Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun ekstranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain. Jadi, ekstranet merupakan perluasan dari jaringan intranet yang biasanya menghubungkan jaringan satu jaringan lokal dengan jaringan lokal lainnya. Ekstranet memiliki security yang lebih aman dibandingakan dengan internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstranet).
3. Internet Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. Jadi, internet menggunakan suatu pengalamatan khusus untuk menyampaikan pesan atau informasi antar perangkat. Jaringan internet merupakan jaringan besar yang ada di dunia ini yang menghubungkan satu benua dengan benua lainnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet).
D. E-COMMERCE Menurut O’Brien (2011), E-Commerce adalah pembelian, penjualan, pemasaran, dan pelayanan produk, layanan, dan informasi melalui berbagai jaringan komputer. Banyak perusahaan sekarang menggunakan internet, intranet, extranet, dan jaringan lain untuk mendukung setiap langkah dari proses komersial, termasuk segala sesuatu dari dukungan iklan, penjualan, dan pelanggan di World Wide Web untuk keamanan Internet dan mekanisme pembayaran yang memastikan penyelesaian pengiriman dan proses pembayaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk situs Web Internet untuk penjualan online, akses ke database persediaan ekstranet oleh pelanggan besar, dan penggunaan intranet perusahaan dengan tenaga penjualan untuk mengakses catatan pelanggan untuk manajemen hubungan pelanggan. E-Commerce sendiri dibagi menjadi tiga tipe , yaitu: 1) Electronic Markets (EMs). EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan serta bertukar informasi tentang produk (barang) yang ditawarkan beserta daftar harganya. 2) Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah sarana pertukaran data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui oleh antar organisasi yang melakukan pertukaran yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. 3) Internet Commerce. Internet commerce adalah penggunaan internet yang digunakan untuk bertukar informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan yang terdapat dalam internet commerce ini biasanya berupa iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. E. PROFIL PERUSAHAAN PT. Gojek Indonesia (Go-jek) Pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja. Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis Gobal Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) di Bali. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial. Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute delivery anywhere in the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker), Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan Jasa belanja dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under RP 1.000.000. we`ll pay for it first). Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun App store. Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan rating 4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan.
F. E-COMMERCE PADA PT. GOJEK INDONESIA Go-Jek mengembangka satu jenis E-Commerce, yaitu Business to Customer yang dilakukan dengan personal online booking. Fitur E-Commerce pada Go-Jek sangat lengkap bila dibandingkan dengan fitur E-Commerce dari modal transportasi lainnya. Go- Jek menawarkan E-Commerce terpadu yang memungkinkan calon atau penumpang Go-Jek untuk menggunakan Jasa kurir, Jasa transportasi, Jasa delivery makanan dan Jasa belanja. Fitur Go-Jek yang menarik adalah penumpang bisa menggunakan Credit Go-Jek dalam setiap transaksinya jadi lebih paktis dan yang tak kalah menarik adalah penumpang dapat memberikan rating dan saran untuk Supir Go-Jek. Beberapa menu tersebut terdapat pada layanan Go-Jek app yaitu : Instant Courier Instant Courier atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengiriman barang secara "real time". Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi. Go-Jek memberikan penawaran waktu yang cukup cepat untuk pengiriman barang yaitu 90 menit sampai dimanapun asalkan masih didalam kota. Transport Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek dimanfaatkan sebagai media transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi publik. Kelebihan pada Go-Jek adalah pada awal pemesanan kita menentukan dimana keberadaan calon penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi memberikan konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon penumpang. Dengan fitur ini calon penumpang merasa lebih efisien karena adanya transparansi harga dan tidak perlu repot melakukan tawar menawar. Pada jasa transportasi ini penumpang mendapat hair cover dan masker gratis. Food Delivery Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order makanan di restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam layanan ini sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan sehingga memudahkan shopping atau jasa belanja, pada layanan ini Go-Jek dapat membantu untuk berbelanja di swalayan dengan detail barang-barang yang dikehendaki. Menariknya biaya akan ditanggung terlebih dahulu oleh Go-Jek dan akan diganti ketika sudah sampai ditempat tujuan dengan batas maksimal Rp 1.000.000. 1) Fitur yang terdapat pada 4 menu utama pada layanan Go-Jek App diantaranya : Input Data Calon penumpang menentukan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan kemudian Go- Jek akan mengkalkulasi pembayaran. Dan kemudian calon penumpang memilih cara pembayaran ( cash atau memakai Credit Go-Jek). Input data & total biaya yang harus dibayar. Driver On The Way Setelah melakukan pemesanan, aplikasi akan merespon untuk mencari supir Go-Jek terdekat dengan lokasi calon penumpangnya. Pada fitur ini, calon penumpang akan melihat GPS mengenai keberadaan supir Go-Jek yang akan menjemputnya bahkan terdapat berapa lama estimasi yang dibutuhkan supir Go-Jek sampai dilokasi calon penumpang. 2) Melihat driver sudah sampai dimana melalui layanan GPS. SMS & Call Ketika Supir Go-Jek belum sampai juga, calon penumpang bisa memanfaatkan fitur SMS & Call yang telah disediakan oleh Go-Jek Apps. 3) SMS atau telepon ketika driver tidak kunjung datang. Driver Review Untuk fitur ini penumpang dapat memberikan rating dan komentar mengeni pelayanan yang dilakukan oleh supir Go-Jek, karena dari rating inilah supir Go-Jek akan mendapatkan bonus bulanan. 4) Review driver. My Wallet Fitur ini memudahkan penumpang dalam pembayaran, karena tidak memerlukan uang cash. Untuk penumpang yang baru pertama kali ingin menggunakan, Go-Jek memberikan kode voucher senilai Rp. 50.000.untuk pengisian ulang penumpang dapat mentransfer uang melalui Bank yang sudah ditentukan. 5) Jumlah Go-Jek Credit.
BAB III KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif perusahaan.Penerapan E-Commerce pada PT. Gojek Indonesia telah terintegrasi dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat melalui arsitektur aplikasi perusahaan yang memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi E- Commerce, yaitu mulai dari bagaimana konsumen memesan, proses pelayanan, sampai dengan selesainya jasa layanan.Setiap produk yang dihasilkan oleh manusia selalu memiliki kekurangan dan kelebihan, pada aplikasi penerapan SIM PT. Gojek Indonesia pun demikian. Kelebihan pada PT. Gojek Indonesia : a. Kemudahan transaksi antar calon konsumen dengan driver gojek secara efektif dan efisien. b. Tidak perlu dilakukan tawar-menawar cargo. c. Mendukung gerakan Cashless. Kekurangan pada PT. Gojek Indonesia : a. Kurangnya armada ojek dibanding dengan minat calon konsumen, sehingga membutuhkan load lama untuk mencari driver. b. Dikhawatirkan mematikan penghasilan ojek konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/jelitawidyastuti/peranan-sistem-informasi-manajemen-pada-gojek, diambil pada tanggal 16 Oktober 2015.

Rabu, 07 Oktober 2015

Sistem Informasi Dalam Dunia Pendidikan



SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Untuk Memenuhi tugas Sistem Informasi Managemen





Nama :
Ayusta Mardiana
11130037





SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG
2015/2016

DAFTAR ISI RINGKAS
BAB 1 Pendahuluan
A.      Latar Belakang                                                                                            1
B.       Rumusan Masalah                                                                                       2
C.       Tujuan                                                                                                         2
BAB 2 Pembahasan
A.      Pengertian Sistem Informasi dalam Dunia Pendidikan............................. 3
B.       Komponen Sistem Informasi2................................................................... 5
C.       Fasilitas di Internet yang dapat digunakan untuk pembelajaran............... 6
D.      Kendala dalam penyusunan Sistem Informasi untuk Pendidikan............. 7
E.       Dampak positif sistem informasi............................................................... 7
BAB 3 Penutup
Kesimpulan                                                                                                        8















KATA PENGANTAR

Makalah Sistem Informasi dalam Dunia Pendidikan ini yang berisi XXX bab dan dirancang untuk menambah wawasan para pembaca dan menyelesaikan tugas Sistem Informasi Managemen. Makalah ini telah diperbaharui untuk merefleksikan perkembangan dunia pendidikan mengenai sistem informasi.
Banyak pihak telah memberikan berkontribusi yang berharga di Sistem Informasi dalam Dunia Pendidikan dan kami dengan gembira ingin mengucapkan terima kasih. Kami ingin berterima kasih pada bantuan dan dorongan yang kami peroleh dari Allah SWT yang telah memberikan sepenuhnya hidayah untuk kami, orang tua yang selalu berada disisi kami, dosen pengampu Bapak Setia Lutfi sabar membimbing agar ilmu yang diberi dapat tersalurkan dengan benar dan sesuai ajaran yang semestinya, dan teman teman yang selalu mendukung agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar, yang tanpa mereka sadari, ikut berpartisipasi dalam makalah ini.
 Dan dengan selesainya makalah ini kami berharap dapat menambahkan wawasan pengetahuan bagi pembaca dan dapat menambah referensi bagi mahasiswa/mahasiswi. Dengan semakin banyaknya pengetahuan di dunia yang kita dapat semoga menjadi teleransi dan semangat belajar yang tinggi. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan oleh karna itu kritik dan saran yang  bersifat membangun sangat penulis harapkan


AYUSTA MARDIANA